PSHT.ID, Jakarta —  Munas IPSI ke XV tahun 2021 telah berjalan dan terselenggara sukses dengan terpilihnya kembali secara aklamasi Bapak Letjend TNI (Purn) Prabowo Subianto utk menjadi Ketua Umum PB IPSI periode tahun 2021-2025.

Dibalik suksesnya perhelatan Munas IPSI ini terselip cerita heroik yang mendapatkan penghargaan dan apresiasi sangat tinggi dari seluruh jajaran panitia penyelenggara Munas IPSI ke XV 2021.

Seperti kita ketahui bersama bahwa Munas IPSI mengundang dan di ikuti oleh seluruh ketua perguruan Pencak Silat di Indonesia termasuk PSHT sebagai salah satu perguruan historis.

Dikarenakan panitia Munas IPSI memahami bahwa sedang terjadi permasalahan internal di tubuh organisasi pencak silat PSHT maka panitia mengundang 2 tokoh sentral dari 2 pihak yg bersengketa yaitu Mas Muhammad Taufik dan mas Moerdjoko dengan catatan bahwa tokoh ini melakukan penyelesaian secara internal dahulu sehingga dari PSHT hanya ada satu suara yg mewakili dalam Munas IPSI 2021.

Sesuai dengan kesepakatan bersama maka dilakukan mediasi yg di fasilitasi oleh panitia Munas utk menentukan siapa yang mewakili dalam Munas IPSI dengan catatan bahwa pihak yg datang hanya Mas Muhammad Taufiq dan Mas Moerdjoko.

Namun ternyata yg terjadi tidak sesuai dengan kesepakatan yg telah di tetapkan dimana Mas Muhammad Taufiq datang sendirian akan tetapi dari pihak Mas Moerdjoko hadir 5 orang bersama Lawyernya.

Dalam pertemuan ini dengan sifat yg arogan dan ngotot serta cenderung mengintimidasi, pihak mas Moerdjoko tetap memaksakan kehendak bahwa mereka yang harus mewakili dan tidak mau mengalah dengan segala dalih yg bisa mengancam pelaksanaan Munas IPSI menjadi deadlock.

 Melihat situasi yg sudah memanas dan cenderung deadlock maka Mas Muhammad Taufiq akhirnya dengan jiwa besar demi menyelamatkan Marwah organisasi PSHT agar tidak di cap sebagai biang kerok deadlock atau gagalnya Munas IPSI maka beliau sampaikan kepada Panitia tidak mengapa Pihak Mas Moerdjoko yg mewakili dengan catatan2 sbb:

  1. Bahwa langkah ini diambil utk menjaga Marwah PSHT sebagai perguruan historis yg membidani lahirnya IPSI agar tidak di cap sebagai organisasi yg menghalangi dan menggagalkan Munas IPSI tahun 2021.
  2. Bahwa perwakilan ini hanya dalam rangka untuk mendukung kelanjutan dan kelancaran acara Munas IPSI saja tetapi tidak menghilangkan keabsahan legalitas Kepengurusan PSHT dengan Ketua Umum Mas Muhammad Taufiq sesuai yg terdaftar di PB IPSI hingga saat ini.
  3. Mas Taufik telah mengirimkan surat resmi kepada Ketua Umum PB IPSI berkenaan dengan sikap yg diambil ini semata2 utk menyelamatkan jalannya Munas IPSI tahun 2021.

 Dengan diambilnya sikap ini oleh Ketua Umum PSHT Mas Muhammad Taufiq seluruh Panitia dan peserta Munas IPSI mengucap syukur Alhamdulillah serta sangat berterimakasih dan memberikan penghargaan khusus kepada Mas Muhammad Taufiq sehingga akhirnya Munas IPSI berjalan dengan lancar dan sukses.

Mendengar dan melihat kejadian ini Bapak Letjend TNI (Purn) Prabowo Subianto, secara khusus menyampaikan ucapan terimakasih kepada mas Muhammad Taufiq.

Mas Muhammad Taufiq bukanlah orang baru di jajaran kepengurusan PB IPSI. Sejak tahun 2000 an beliau telah menjadi bagian pengurus PB IPSI dan ikut bekerja keras membangun kemajuan IPSI hingga saat ini. Harapannya kiprah beliau masih terus di butuhkan oleh PB IPSI agar target pencak silat menjadi bagian dan masuk dalam even olah raga Olimpiade Dunia tercapai dan prestasi pencak silat Indonesia terus meningkat.

Perlu diceritakan juga bahwa kejadian ini hampir mirip dengan Munas IPSI tahun 2016. Pada saat itu, salah satu perguruan historis protes karena ingin menjadi bagian anggota Formatur. Untuk mengindari kegaduhan dalam Munas tsb, atas ijin Bapak Prabowo sebagai Ketum terpilih, PSHT yg diketuai mas Taufiq, mengundurkan diri sebagai formatur dan memberikan kesempatan kepada perguruan yg melakukan protes, agar Munas IPSI di Bali sukses tanpa kegaduhan yg sebenarnya tdk perlu. Mas Muhammad Taufik dengan hati serta pikiran yg bersih dan demi Suksesnya Munas IPSI tahun 2016 maka beliau berbesar hati menyerahkan keanggotaan Formatur kepada perguruan yg sebenarnya jg merupakan bagian dari trah nya Eyang Suro Diwiryo.
Alhamdulillah Munas di Bali berjalan lancar dan sukses.

Dari kejadian ini nilai moral yg bisa diambil bahwa sebagai sosok Ketua Umum PSHT Mas Muhammad Taufiq lebih memikirkan kepentingan yg lebih besar utk kemajuan IPSI daripada kepentingan pribadi maupun golongan. Sikap dan keteladan serta jiwa Budi Luhur sesuai nilai2 ajaran SH Terate betul2 beliau terapkan agar SH Terate tetap dan terus bisa memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kemaslahatan orang banyak.

Semoga teladan sikap dan jiwa Budi Luhur ini bisa kita contoh bersam sebaga insan SH Terate (Humas PSHT)